ANALISIS
IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN PADA PT. PLN (PERSERO)
Eman
Sulsemsn, SE., MM., H. Anwar Musdadi, SE., MM., Panji Pajria, SE.
2013
Sudi Kasus : Study Kasus di Desa Cikangkung Rengasdengklok
Kesimpulan :
Hasil
penelitian mengenai tanggung jawab sosial pada PT. PLN ( PERSERO ) di Desa
Cikangkung Rengasdengklok Karawang, menunjukkan
bahwa masyrakat lebih dominan menjawab baik pada
tingkat kinerja dan pada tingkat kepentingan responden lebih
dominan menjawab penting, yang berarti masyarakat menilai bahwa tanggung jawab sosial PT. PLN (
PERSERO) berada
pada skala baik dan penting.
Analisa :
Berdasarkan kesimpulan penelitian
tersebut, membuktikan bahwa
etika dan tanggung jawab dalam menjalankan suatu bisnis penting
bagi perusahaan agar mendapatkan kepercayaan masyarakat luas. Terlebih
dalam penelitian tersebut perusahaannya
adalah perusahaan penyuplai listrik utama dan satu-satunya
di Indonesia maka diperlukan sebuah pelayanan yang
baik bagi masyarakat luas. Maka etika dan tanggung jawab dalam
menjalankan suatu bisnis harus dalam koridor yang
baik mengenai tanggung jawab pelayanan.
PENGARUH ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA ORGANISASI
(Penelitian Pada Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur)
Oleh : Resti Yulistria
Masalah yang menjadi kajian pada penelitian ini adalah mengenai kinerja organisasi. Variabel yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam penelitian ini adalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, analisis dalam penelitian ini mengungkap “apakah terdapat pengaruh antara etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi “. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey, dengan teknik pengumpulan data kuesioner skala lima kategori Likert. Sumber data diperoleh dari populasi pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah regresi. Teknik ini digunakan untuk mengukur pengaruh yang disebabkan variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel etika bisnis diukur melalui indikator otonomi, keadilan, kejujuran, saling menguntungkan, dan integritas moral, dan variabel tanggung jawab sosial perusahaan diukur melalui indikator market actions, mandated actions, dan voluntary actions. Kedua variabel bebas tersebut diukur berdasarkan persepsi pegawai. Adapun variabel kinerja organisasi diukur melalui indikator perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang diukur berdasarkan kondisi riil tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur.
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa etika bisnis PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada kategori
tinggi sedangkan untuk tanggung jawab sosial perusahaan dan tingkat kinerja
organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada
pada kategori cukup. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat
berupa perbaikan kinerja organisasi di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang Cianjur untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam menganalisis
tingkat kinerja organisasinya.
Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang positif antara etika bisnis dan
tanggung jawab social perusahaan, suatu etika bisnis terhadap kinerja
organisasi didalam perusahaan itu sangat penting, karena jika perusahaan itu
tidak memiliki pegawai yang jujur maka perusahaan itu akan dipercaya oleh masyarakat
atau konsumen, maka dari itu etika bisnis harus diterapkan agar
perusahaan tersebut mempunyai nilai moral yang tinggi .
KONSEP TEORI
DAN TINJAUAN KASUS ETIKA BISNIS PT
DIRGANTARA
INDONESIA (1960-2007) Mahendra Adhi Nugroho
Tahun
: 2012
Variabel
: Etika bisnis, Penerapan Etika, PT DI
Kesimpulan
:
Konsep
teori etika merupakan suatu konsep ideal
yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi
bisnis. Penerapan konsep tersebut dalam
organisasi bisnis sering mengalami hambatan dan tantangan. Suatu organisasi
bisnis yang sedang mengalami dilema etis
dalam mengambil keputusan harus mengambil
keputusan dengan bijak. Keputusan yang
diambil sering mengalami benturan antara
kepentingan stake holder dengan konsep etika
yang ada. Keputusan yang diambil, meski
sulit, harus mampu mengakomodir semua
kepentingan stake holder sekaligus memperhitungkan
etika yang ada. Dari semua pembahasan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa suatu dilema etis akan selalu
dihadapi dalam pengambilan keputusan. Solusi
dari pengambilan keputusan yang etis
terletak pada individu yang menggerakkan
sistem
yang ada. Individu merupakan pelaku utama dalam
organisasi itu sendiri. Di sini, moral
motive individu memegang peran penting dalam
pengambilan keputusan. Moral motive yang dimiliki individu dapat menjadi motor
dalam organisasi untuk mengambil
keputusan
etis. Kumpulan individu yang
mempunyai moral motive dalam organisasi
dapat
mewarnai keputusan organisasi menjadi lebih etis.